Bahas Work Life Balance Berujung Curhat!? Begini Keseruan Sharing Session Bersama Wadir I Pascasarjana UMM

UNIMUDANews | Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong kali ini kembali menyelenggarakan Sharing Session yang mengangkat topik Riset, Publikasi, dan Work Life Balance yang menghadirkan Wakil Direktur I Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Assoc. Prof. Dr. Hj. Diah Karmiyati, M.Si., pada Selasa, (15/08) di Meeting Room Rektorat.

Sharing Session tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Bisnis dan Humaniora (FEBIRA) beserta sejumlah Dosen yang juga merupakan alumni dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNIMUDA Sorong menjaga sinergi dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pengembangan riset, proses publikasi ilmiah, serta edukasi pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.

Kegiatan tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam lamanya. Pada sesi pertama Assoc. Prof. Dr. Hj. Diah Karmiyati, M.Si., yang kerap disapa Prof. Diah ini membagikan pengalaman dan pengetahuannya dalam bidang riset dan publikasi ilmiah. Ia juga menyoroti pentingnya bagi dosen untuk memiliki metode riset yang baik, analisis data yang akurat, serta memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan temuan-temuan risetnya melalui publikasi ilmiah.

Saat ini, dunia akademik itu semakin kompetitif ya, dan publikasi ilmiah juga memiliki peran penting dalam mengukur produktivitas dan kualitas seorang peneliti seorang dosen.” Katanya

Prof. Diah juga menegaskan bahwa antara pekerjaan dan kehidupan pribadi harus berjalan sejajar dan atau seimbang agar diharapkan tidak terjadi ketimpangan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya menjaga hal tersebut bertujuan untuk menjaga kesejahteraan.  

Namun, di tengah padatnya menjaga keseimbangan pekerjaan, jangan sampai terkecoh dan lalai akan kehidupan pribadi kita yang juga tidak boleh diabaikan, karena hal ini akan berdampak pada kesejahteraan kita secara keseluruhan terutama dalam keluarga. Kalau satu saja sudah goyah maka itu akan memepengaruhi keseluruhan.”Jelasnya

Ia menyambungkan bahwa menurut data BPS pada tahun 2022 yang mana pekerja Perempuan yang mana mengharuskan para Perempuan memiliki double peran dimana harus mengurus keluarga dan tetap menjalankan perannya sebagai istri dan juga ibu yang juga berkarir di luar.

“…dan ternyata semakin kesini menurut data BPS tahun 2022 sebanyak 54 dari 100 orang adalah Pekerja Perempuan di atas usia 22 Tahun. Itu adalah usia produktif dimana, nah, pekerja Perempuan menjadi sebuah keniscayaan yang membuat kita memiliki double peran.” Sambungnya

Selain itu Prof. Diah pun mengungkapkan dengan adanya data tersebut membuktikan bahwa saat ini sudah bukan zamannya lagi untuk mendiskusikan boleh atau tidaknya Perempuan untuk berkarir dan berada di server public.

Nah, berartikan sudah tidak zamannya lagi untuk mendiskusikan boleh nggak sih perempuan di server public, maaf tetapi yang harus kita diskusikan dengan Perempuan-perempuan yang bekerja di server public adalah apa yang harus kita lakukan agar kodrat yang selama ini oleh budaya untuk menempatkan Perempuan di server domestic itu menjadi tidak terlalu mempengaruh, nah itu tadi work life balancing. Jadi, upaya-upaya itu yang harus dilakukan, tidak lagi kita harus menentang hal itu.” Imbuhnya

Pada pembahasan work life balancing tersebut, Prof. Diah menjelaskan tantangan bagi para Perempuan yang berkarir adalah bagaimana agar menjaga konflik yang terjadi dalam rumah tangga itu menjadi sekecil mungkin, karena dalam work life balancing itu kriterianya adalah sama. Apabila terjadi konflik maka akan mempengaruhi kesejahteraan dalam rumah tangga.

Selama sesi pertukaran ide dan informasi tersebut merambah ke dalam diskusi hangat, dimana audiens pada sharing session tersebut notabenenya adalah para Wanita yang kemudian merasa relate dengan topik yang disampaikan oleh Prof. Diah.

Diskusi yang sangat hangat tersebut sangat dinikmati oleh narasumber dan audiens. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan bahkan tanpa disadari beberapa pertanyaan terdengar seperti curahan hati para Dosen yang memilih untuk tetap berkarir namun juga harus menunaikan tanggungjawab sebagai seorang istri dan peran sebagai ibu.

Adapun pada sesi penutup yang ditutup oleh Dekan Fakultas Bisnis dan Humaniora (FEBIRA), Fuad Ardiansyah, S.Psi., M.Si., dalam closing statementnya ia menyampaikan terima kasih kepada Assoc. Prof. Dr. Hj. Diah Karmiyati, M.Si. telah berbagi pengalaman.

Kami sangat bersyukur atas kesempatan langka ini untuk berbagi pengalaman dengan Assoc. Prof. Dr. Hj. Diah Karmiyati, M.Si. Kita mengambil manfaat besar dari wawasan yang diberikan, tidak hanya dalam hal akademik tetapi juga dalam menjaga keseimbangan hidup.” Tutupnya

Melalui giat Sharing Session ini diharapkan, wawasan yang diberikan dalam acara ini akan memotivasi para peserta untuk lebih aktif dalam pengembangan riset, publikasi ilmiah, serta menjaga keseimbangan dalam menjalani kehidupan akademik dan pribadi. (kdx)

Share:

Rilis Berita

Agenda

Info

Social Media

On Key

Related Posts