UNIMUDANews | Menyadari jumlah perokok terus meningkat dan kurangnya edukasi tentang bahaya rokok menjadi salah satu alasan Pemerintah Kabupaten Sorong mengeluarkan Peraturan Daerah (PERDA) dan Peraturan Bupati (PERBUP) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Peraturan yang telah ditetapkan sejak 2016 lalu itu dirasa belum sampai ke masyarakat pasalnya masyarakat yang masih kurang teredukasi.
Menindak lanjuti hal tersebut melalui Dinas Kesehatan berdasarkan hasil pertemuan koordinasi (07/10) terkait pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Daerah Peraturan Daerah (PERDA) Nomor: 03 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati (PERBUP) Nomor: 11 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Adapun sosialisasi tersebut dilaksanakan di halaman depan gedung Rektorat UNIMUDA Sorong (08/10), dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, Kepala Puskesmas Malawili, dan Tim Sosialisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, dr. Ronney Ch.N Kalesaran, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada sosialisasinya nanti akan lebih banyak membahas terkait efek dan/atau dampak yang ditimbulkan dari pengonsumsi rokok.
“Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pak Rektor karena telah mengizinkan kami untuk mengadakan sosialisasi ini. Sebenarnya karena kita dari DINKES itu lebih banyak mungkin bukan soal PERDA & PERBUP nya, karena itu merupakan regulasi yang mengatur. Kami nanti akan lebih banyak berbicara soal efek dari rokok terhadap tubuh, dan kenapa sebaiknya harus dihindari, karena dari sisi kesehatan rokok itu lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya.” Ungkapnya
Beliau juga menyampaiakan hal tersebut merupakan penyampaian yang harus dilakukan secara terus menerus kepada masyarakat terkait bahaya dan efek dari rokok. Tanggung jawab Dinas Kesehatan adalah terus menghimbau kepada masyarakat bahwa rokok mengandung zat yang berbahaya yang akan menyebabkan kanker. Bahkan efek dari rokok tidak hanya akan berdampak pada perokok aktif saja tetapi yang pasif juga akan berdampak.
Adapun Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa di UNIMUDA Sorong juga masih banyak dosen yang mengonsumsi rokok, bahkan diam-diam. Beliau meminta kepada DINKES untuk dapat di edukasi terkait hal tersebut.
“Tercatat ada beberapa dosen dan karyawan yang masih isap rokok bahkan sembunyi-sembunyi. Ada juga yang karena tidak sanggup sembunyi-sembunyi, akhirnya terdesak dan tertekan akhirnya berhenti juga ada. Bahkan ada juga yang sehari habis tiga bungkus. Kemudian saya pernah tanya pendapat salah satu yang sudah berhenti merokok, dan jawabannya sekarang dia macam benci melihat orang merokok.” Ungkapnya
Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Dinas Kesehatan yang telah berinisiasi untuk melaksanakan kegiatan yang mengedukasi tersebut. Beliau juga mengungkapkan bahwa apabila UNIMUDA Sorong menggelar kegiatan besar yang melibatkan masyarakat maka akan mengundang Dinas Kesehatan untuk sosialisasi juga.
“Terimakasih banyak pak Kepala Dinas, nanti suatu saat jika ada kegiatan besar yang melibatkan orang banyak nanti akan kami beri kesempatan juga untuk Dinas Kesehatan untuk menyampaikan sosialisasi terkait Kawasan Tanpa Rokok ini. Namun sangat disayangkan sekali kegiatan sebagus ini digelar di hari libur seharusnya digelar di hari efektif agar lebih banyak yang datang yang ikut nah sehingga lebih banyak juga yang akan teredukasi.” Imbuhnya
Kemudian sebelum pembukaan kegiatan tersebut berakhir, Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong menyerahkan Surat Keputusan PERDA & PERBUP, Spanduk dan Binder Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di wilayah Kampus Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sosialisasi oleh Dinas Kesehatan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) kepada seluruh peserta yang hadir saat itu. (kdx)
