STKIP Muhammadiyah Sorong masuk daftar 12 LPTK Pionir penyelenggara PPG oleh Kemenristekdikti dan World Bank

STKIPMSorongNews: Jakarta | Undang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan pentingnya Pendidikan guru yang professional yang disiapkan melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) baik PPG Prajabatan maupun PPG dalam Jabatan. Kementeriaan Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam hal ini melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan sudah semakin serius dalam menyelenggarakan Program PPG yang telah diluncurkan pada pertengahan 2017 lalu.

Pada tahun 2018 ini Dirjen Belmawa – Kemenristekdikti telah menggandeng beberapa Lembaga donor asing guna memperkuat program PPG di Indonesia, salah satunya adalah Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia melalui World Bank yang telah sepakat akan mendukung program PPG (Teachers Professional Education) dengan memilih 12 Perguruan Tinggi dari total 432 Perguruan Tinggi penyelenggara Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) Indonesia yang akan dijadikan sebagai pionir untuk program PPG ini, 12 perguruan tinggi tersebut tentunya adalah perguruan tinggi yang mempunyai Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) dan tentunya juga perguruan tinggi yang mempunyai mutu dan kualitas pendidikan tinggi.

STKIP Muhammadiyah Sorong masuk di daftar 12 perguruan tinggi penyelenggara PPG tersebut, dan STKIP Muhammadiyah Sorong juga sebagai perguruan tinggi swasta yang mewakili Kawasan Timur Indonesia yaitu dari Maluku, Maluku Utara, papua dan papua barat. Hal ini tentunya merupakan sebuah prestasi yang sangat spektakuler bagi STKIP Muhammadiyah Sorong yang telah lolos dalam kategori perguruan tinggi pionir untuk progam PPG 2018 versi Dirjen Belmawa kemenristekdikti dan World Bank dan tentunya DFAT Australia.

Seperti disampaikan oleh Direktur Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan – Kemenristekdikti, Dr. Ir. Paris Nurwardani, saat membuka Lokakarya Pengembangan PPG yang Memenuhi Standard dan Efektif di Hotel Atlet Century Park, Senayan – Jakarta, 14 Mei 2018 kemarin (red) dirinya menyampaikan bahwa12 perguruan yang berhak untuk menyelenggarakan program PPG.

“…kami bersama World Bank telah melilih 12 Perguruan Tinggi yang mempunyai LPTK yang akan dijadikan Pionir untuk program PPG kerjasama dengan donor asing ini. dari 12 Perguruan Tinggi itu tentunya adalah perguruan tinggi yang memang eligible untuk menyelenggarakan PPG pada tahun ini, karena ada beberapa kriteria tertentu untuk bisa terpilih sebagai penyelenggara PPG seperti Akreditasi Intitusi, asrama mahasiswa, labshool dan sebagainya”.terang Paris.

12 Perguruan Tinggi tersebut adalah Unes, UPI Bandung, UNY, Unimed, UNEM, Unesa, STKIP Muh Sorong, Uninus Bandung, Sanatha Dharma, UIN Jakarta, UIN YOgyakarta dan UIN Malang. Lokakarya Pengembangan PPG tersebut berlansung selama 2 hari dari tanggal 14 – 15 Mei 2018 dengan mendatangkan narasumber dari Tim PPG Kemenristekdikti, Prof. Muchlas Samani, dari World Bank, DFAT Australia serta Tim dari The HEAD Foundation and National Institute of Education of Singapore (NIE) untuk memperkuat program kerjasama tersebut degan tujuan untuk knowledge-sharing bersama penyelenggaraan PPG di negara maju serta mendiskusikan lagnkah tindak lanjut pengembangan PPG. (ds).

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rilis Berita

Agenda

Info

Social Media

On Key

Related Posts