Kampus biru STKIP Muhammadiyah Sorong yang terletak di kota Aimas sudah siap all out menyukseskan acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-2 Muhammadiyah Papua Barat yang berlangsung 28-29 November mendatang.
“Kami sebagai tuan rumah sudah siap memuliakan para tamu Muswil Muhammadiyah supaya mereka merasa nyaman, tenang, dan betah berada di kampus ini,” terang Ketua STKIP Muhammadiyah Sorong, H. Rustamaji di sela-sela rapat persiapan Muswil, Rabu (25/11).
Kampus pencetak calon guru itu ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah sebagai tuan rumah Muswil karena dianggap memenuhi syarat menyelenggarakan event wilayah, nasional maupun internasional karena sudah memiliki fasilitas dan sarana yang memadai seperti sportarium dan lapangan yang mampu menampung ribuan orang serta sarana pendukung lainnya seperti halnya penginapan menggunakan mess dan gedung Rusunawa.
Selain diisi dengan agenda pokok yaitu persidangan dan pemilihan pimpinan Muhammadiyah Papua Barat, Muswil juga diramaikan dengan acara tambahan untuk menghibur masyarakat Aimas, mahasiswa, dan penggembira yang datang dari sembilan pimpinan daerah atau Kabupaten di Papua Barat.
“Sebelum acara pembukaan Muswil pada hari Jumat pagi sudah ada acara pawai ta’aruf dari siswa dan ortom Muhammadiyah dari Kota dan Kabupaten Sorong, dan Raja Ampat. Diisi dengan atraksi seni budaya dan drumbend,” jelas Nursalim sebagai Ketua Panitia Penerima Sorong seperti siaran pers yang diterima Cahaya Papua.
Ditambahkan oleh dosen STKIP Muhammadiyah Sorong ini, Muswil kali ini juga melibatkan mahasiswa, pemuda, dan pelajar Muhammadiyah seluruh Sorong Raya dengan melakukan perkemahan Perjusaha (Perkemahan Jumat Sabtu Ahad) dan 10 Tahun Hisbul Wathan, Wisata Kauniah, outbond, olah raga dan seni.
Sementara itu Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat Mulyadi Djaya mengatakan, Muswil kali ini akan diikuti oleh sekitar 160 peerta dari PDM, Ortom, dan Amal Usaha Muhammadiyah. “Acara Muswil akan dibuka oleh Gubernur Papua Barat Abraham Atarury dan dihadiri oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais.”
