KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL SIAP MEMBUMI DI KABUPATEN SORONG 👁️️ 72

By Administrator Senin, 22 September 2025 | 17:21 pm Berita

KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL SIAP MEMBUMI DI KABUPATEN SORONG

Sorong – Era digital yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk terus beradaptasi. Salah satu wujud nyata adaptasi itu terlihat dari terselenggaranya kegiatan pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) di Kabupaten Sorong. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, mulai 3 hingga 8 September 2025, ini menjadi tonggak penting dalam membekali guru-guru dengan keterampilan teknologi yang relevan untuk kebutuhan pembelajaran abad ke-21.

Pelatihan ini difasilitasi oleh LPD Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Sebagai bentuk kolaborasi antar perguruan tinggi Muhammadiyah, kegiatan ini menghadirkan empat dosen terbaik dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong sebagai fasilitator. Mereka adalah Dr. Firman, Indri Anugrah, M.Pd., Matahari, M.Kom., dan Muhamad Ali Kasri, M.Pd. Keempat fasilitator ini dipercaya untuk mendampingi dan melatih para guru agar dapat menguasai koding dan kecerdasan artifisial serta mampu mengimplementasikannya ke dalam pembelajaran informatika di sekolah masing-masing.

Pembukaan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bapak Sunaryadi, S.Pd., M.Pd., selaku Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas guru di bidang teknologi informasi. Menurutnya, penguasaan koding dan kecerdasan artifisial bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0 dan society 5.0.

“Guru harus menjadi garda terdepan dalam menghadirkan pembelajaran yang inovatif. Dengan memahami koding dan kecerdasan artifisial, guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menyiapkan siswa agar mampu bersaing di masa depan,” tegas Sunaryadi.

Peserta dan Sasaran Program

Pelatihan ini diikuti oleh 26 peserta yang terdiri dari guru sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Kabupaten Sorong. Para peserta dipilih berdasarkan komitmen mereka dalam mengembangkan mata pelajaran informatika serta kesiapan untuk menerapkan hasil pelatihan di sekolah masing-masing.

Kegiatan ini menjadi sarana penting bagi guru untuk meningkatkan kapasitas digital mereka. Materi yang diberikan tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik langsung, sehingga peserta dapat menguasai teknik koding dasar, logika pemrograman, hingga penerapan sederhana kecerdasan artifisial dalam konteks pembelajaran.

Peran Fasilitator dari Unimuda Sorong

Keempat dosen dari Unimuda Sorong tampil sebagai fasilitator utama dalam kegiatan ini. Mereka menyusun materi pelatihan yang aplikatif, sesuai dengan kebutuhan guru, serta menekankan bagaimana konsep koding dan kecerdasan artifisial dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran informatika.

  • Dr. Firman fokus pada pengantar kecerdasan artifisial, mengenalkan konsep dasar AI, serta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Indri Anugrah, M.Pd. memberikan materi tentang strategi pedagogi digital, yakni bagaimana guru dapat merancang pembelajaran yang interaktif dengan memanfaatkan teknologi.
  • Matahari, M.Kom. mendampingi peserta dalam memahami dasar-dasar pemrograman komputer, seperti algoritma, logika pemrograman, dan implementasi sederhana koding.
  • Muhamad Ali Kasri, M.Pd. memberikan pelatihan tentang integrasi koding dan AI dalam kurikulum informatika, serta bagaimana guru dapat mengadaptasi metode ini sesuai dengan karakteristik siswa di Sorong.

Kolaborasi keempat fasilitator ini menghadirkan pengalaman belajar yang komprehensif, mulai dari pemahaman teoretis hingga praktik nyata.

Suasana Pelatihan

Selama lima hari pelaksanaan, suasana pelatihan berjalan interaktif. Guru-guru terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka tidak hanya belajar koding menggunakan perangkat lunak sederhana, tetapi juga diajak berdiskusi tentang tantangan dan peluang penerapan teknologi di sekolah.

Beberapa guru peserta bahkan mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan pengalaman pertama mereka mendalami dunia koding dan kecerdasan artifisial. Meski awalnya terasa menantang, namun dengan bimbingan fasilitator, mereka mulai memahami konsep-konsep yang diberikan.

“Saya merasa mendapatkan ilmu baru yang sangat bermanfaat. Dengan materi yang diajarkan, saya yakin bisa membuat pelajaran informatika lebih menarik untuk siswa,” ujar salah satu peserta dari SMP di Aimas.

Tantangan dan Harapan

Tidak dapat dipungkiri, penerapan koding dan kecerdasan artifisial di sekolah menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari keterbatasan fasilitas teknologi di beberapa sekolah, keterampilan guru yang masih beragam, hingga kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran berbasis digital. Namun, kegiatan seperti ini menjadi langkah awal yang penting.

Para fasilitator dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong berharap, setelah pelatihan ini, para guru mampu menjadi pionir digital di sekolah masing-masing. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga agen perubahan dalam mengakselerasi literasi digital di Sorong.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model untuk program serupa di masa mendatang. Dengan dukungan lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah, pelatihan koding dan kecerdasan artifisial dapat diperluas cakupannya, sehingga semakin banyak guru yang mendapatkan manfaat.

Dukungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Kolaborasi antara UMS dan Unimuda Sorong menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan Indonesia. Lembaga Pengembangan dan Pengabdian UMS tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga mitra strategis dalam membangun kapasitas guru di daerah.

Program ini sejalan dengan visi Muhammadiyah untuk melahirkan pendidikan yang berkemajuan, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu menjawab tantangan zaman.

Sorong Menuju Literasi Digital yang Lebih Kuat

Dengan adanya kegiatan ini, Kabupaten Sorong diharapkan dapat memperkuat literasi digital di kalangan guru dan siswa. Pengenalan koding sejak dini akan membantu siswa mengembangkan pola pikir logis, kreatif, dan inovatif. Sementara itu, kecerdasan artifisial dapat menjadi sarana bagi siswa untuk memahami bagaimana teknologi bekerja dan bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam pengembangannya.

Jika program ini terus berlanjut, Sorong tidak hanya menjadi penonton dalam perkembangan teknologi global, tetapi juga mampu berkontribusi aktif dalam mencetak generasi yang melek digital dan siap bersaing.

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial di Kabupaten Sorong bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi sebuah investasi jangka panjang bagi dunia pendidikan. Dengan keterlibatan perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan para guru, program ini membuka jalan bagi transformasi pendidikan yang lebih modern dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, langkah nyata seperti ini menjadi bukti bahwa Sorong siap membumikan teknologi demi masa depan generasi muda.

By Administrator Senin, 22 September 2025 | 17:21 pm

Artikel Terbaru