UNIMUDA Sorong Kembali Pecahkan Rekor MURI: Penggunaan Mahkota Papua Terbanyak dan Terlama di Indonesia 👁️️ 648
UNIMUDANews | Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong kembali menorehkan sejarah baru di Tanah Papua dan Indonesia. Dalam momentum Closing Ceremony Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru (MATRAS) 2025, UNIMUDA Sorong berhasil Memecahkan Rekor MURI untuk kategori “Penggunaan Mahkota Papua Tradisional Terbanyak dan Terlama”.
Acara monumental ini berlangsung meriah di Gedung Prof. Zamroni UNIMUDA Sorong, Kamis (4/9/2025), dengan diikuti oleh ribuan mahasiswa baru dan seluruh sivitas akademika. Seluruh peserta mengenakan mahkota tradisional Papua sebagai simbol kebanggaan budaya lokal, sekaligus meneguhkan komitmen UNIMUDA dalam menjaga dan melestarikan identitas Papua di panggung nasional.
Rekor ini tidak hanya menjadi kebanggaan kampus, tetapi juga catatan sejarah bahwa UNIMUDA Sorong mampu menempatkan budaya Papua sebagai pusat perhatian nasional. Pihak Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) secara resmi mengesahkan pencapaian ini dan menyerahkan piagam penghargaan kepada Rektor UNIMUDA Sorong, Dr. Rustamadji, M.Si.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XIV, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya, dan segenap tamu undangan yang hadir dan memberikan apresiasi atas inovasi UNIMUDA dalam mengintegrasikan pendidikan, budaya, dan identitas kearifan lokal ke dalam kegiatan akademik. Selain itu, dilakukan pula pembacaan Surat Keputusan (SK) oleh Tim MURI sebagai tanda resmi bahwa UNIMUDA Sorong telah berhasil mencatatkan diri dalam rekor nasional dan sejarah pendidikan di Indonesia.
Dalam sambutannya, Dr. Rustamadji, M.Si. menegaskan bahwa pencapaian ini bukan sekadar rekor, tetapi sebuah pesan kuat dan inspirasi bagi generasi muda Papua dan Indonesia.
“Hari ini alhamdulillah kita memecahkan rekor muri sebagai mahasiswa dan masyarakat seluruh undangan yang ada di UNIMUDA Sorong ini yang memakai mahkota dengan jumlah terbanyak dan terlama di Indonesia dan di dunia. Pastikan setiap ada masa ta’aruf penerimaan mahasiswa baru ada pemecahan rekor muri di UNIMUDA Sorong. Dengan mahkota ini kami ingin mahasiswa baru UNIMUDA Sorong tumbuh dengan identitas yang kuat, cerdas, berdaya saing, sekaligus membanggakan akar budayanya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya, S.H., M.Si. menyampaikan harapan besar kepada UNIMUDA Sorong dan para mahasiswa baru. “Kami dari pemerintah daerah kami menunggu perubahan dari perguruan tinggi dari kaum intelektual-intelektual yang bisa merubah Papua Barat Daya ini, untuk itu harapan saya, saya menghimbau kepada mahasiswa yang sudah masuk di UNIMUDA Sorong saya berharap konsentrasi untuk belajar dan belajar.” Ujarnya.
Sementara itu, Dr. Suriel S. Mofu, S.Pd., M.Ed., TEFL., M.Phil. Kepala LLDIKTI Wilayah XIV dalam sambutannya menyampaikan pesan motivasi kepada mahasiswa baru agar memiliki tujuan hidup yang jelas dan berani meraih cita-cita.
“Disini saya perlu sampaikan kamu bisa jadi apa saja proses penciptaan itu terjadi sekarang, jadi kamu tidak tau apa yang kamu mau selamanya kamu tidak akan pernah tau. Tapi kalau kamu tau apa yang kamu mau maka hidup ini, waktu ini akan digunakan untuk membelajakan apa yang sangat-sangat kamu mau dan kamu akan mendapatkannya. Oleh sebab itu, sekarang saat bicara ini saatnya meraih cita-cita anda.” Tegasnya.
Acara tersebut juga semakin meriah dengan pemencetan tombol secara simbolis sebagai tanda resmi pemecahan rekor MURI Penggunaan Mahkota Papua Tradisional Terbanyak dan Terlama pertama di tanah Papua dan di Indonesia. Momentum tersebut disusul dengan penyerahan 10 unit sepeda dari Bank BNI kepada UNIMUDA Sorong sebagai dukungan terhadap gerakan hidup sehat dan ramah lingkungan di lingkungan kampus.
Suasana Closing Ceremony semakin semarak dengan sorak-sorai mahasiswa baru yang penuh semangat, menjadikan MATRAS 2025 sebagai salah satu momen bersejarah dalam perjalanan UNIMUDA Sorong.
Dengan pencapaian ini, UNIMUDA Sorong tidak hanya membuktikan diri sebagai pusat pendidikan unggul di Kawasan Timur Indonesia, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya Papua kepada Indonesia dan dunia. (SHF)