UNIMUDA Tuan Rumah Dialog Strategis dengan Wamendiktisaintek RI (Prof. Fauzan, M.Pd.) : Bangun Jaringan Perguruan Tinggi Papua 👁️️ 721
UNIMUDANews. Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong menjadi tuan rumah kegiatan Silaturahim dan Diskusi Bersama Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., bersama Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Papua Barat Daya pada hari Senin (9/6/2025). Acara berlangsung di Gedung UNIMUDA Convention Center (UCC) dan dihadiri oleh Wakil Bupati Sorong, Rektor UNIMUDA Sorong, Badan Pembina Harian, Pimpinan Perguruan Tinggi, Ketua Pimpinan Muhammadiyah Papua Barat Daya, pejabat struktural, dosen, serta mahasiswa UNIMUDA Sorong.
Rektor UNIMUDA Sorong, Dr. Rustamadji, M.Si., dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran Wamen sebagai bentuk perhatian dan motivasi langsung dari pemerintah terhadap perkembangan pendidikan tinggi di Papua Barat Daya.
"Hari ini saya bersyukur karena Beliau telah memenuhi undangan kami dalam rangka meminta dan mendapatkan oleh-oleh dari pak Wamen Diktisaintek, kita harus memandang cara pandang kita tentang definisi oleh-oleh yang paling hebat adalah inspirasi-inspirasi cerdas dan gagasan-gagasan hebat yang segera diimplementasikan yang akan diberikan pada sesi diskusi kepada pimpinan-pimpinan perguruan tinggi se-Papua Barat Daya," tegas Dr. Rustamadji.
Dalam forum yang hangat dan konstruktif tersebut, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menyampaikan apresiasinya terhadap pertumbuhan jumlah perguruan tinggi di Papua Barat Daya yang dinilainya sebagai indikator positif meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya akses pendidikan tinggi.
"Yang ada di Papua Barat Daya yang jumlahnya ada 74 PTS dan belum ditambah dengan negeri, saya kira ini suatu respon yang sangat bagus. Artinya, kesadaran masyarakat untuk memberikan akses terhadap anak bangsa, khususnya yang ada di Papua Barat Daya ini, semakin sangat menjanjikan. Tentu memang di sana-sini masih memerlukan suatu inovasi yang lebih memiliki dampak positif terhadap anak-anak Papua, khususnya dalam rangka memperbaiki kualitas individu yang akan berdampak pada kualitas kehidupan di masa depan," ujar Prof. Dr. Fauzan, M.Pd.
Tak hanya itu, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. dalam wawancaranya juga menegaskan tantangan dalam dunia pendidikan di Papua, “Tentu saja akses, saya kira memang ini menjadi bagian dari tanggung jawab yang tak terpisahkan dari pemerintah untuk selalu memberikan perhatian supaya pendidikan yang berada di Papua memiliki standar yang sama dengan di provinsi yang lain,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang melibatkan para pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa. Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai gagasan strategis yang disampaikan langsung kepada Wakil Menteri. Salah satu isu utama yang disorot adalah pentingnya peningkatan akses dan kualitas pembelajaran di wilayah tanah Papua khususnya di Papua Barat Daya. Para peserta menekankan perlunya strategi dalam penguatan kualitas serta mutu suatu perguruan tinggi.
Diskusi ini menjadi forum penting dalam memperkuat dialog antara pemangku kepentingan pendidikan tinggi dan pemerintah. Prof. Dr. Fauzan menanggapi berbagai masukan secara terbuka dan menegaskan komitmen Kemendiktisaintek untuk terus memperbaiki kebijakan, menyederhanakan beban administratif, serta membuka ruang partisipasi luas bagi mahasiswa dalam kegiatan riset dan inovasi.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama, serta komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi yang berdampak di tanah Papua Barat Daya. (SHF/Nsl).